Tentang Kami
Siswa Indonesia dinilai memiliki kompetensi yang rendah dalam membaca, matematika, dan sains. Berdasarkan Program for International Student Assessment (PISA) tahun 2018, peringkat pelajar Indonesia berada di peringkat 72 dari 77 negara dalam bidang membaca, 72 dari 78 negara dalam bidang matematika dan 70 dari 78 negara dalam bidang sains. Posisi ini menunjukkan rendahnya kemampuan membaca, matematika dan sains siswa di Indonesia.
Lebih-lebih lagi, siswa penyandang disabilitas merupakan pihak marjinal yang juga tertinggal dalam pendidikannya. Berdasarkan Data Statistik Pendidikan tahun 2018, hanya 5,58% penyandang disabilitas di Indonesia yang mengikuti pendidikan. Dari jumlah tersebut, hanya 12,96% yang melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi. Faktanya, 91,12% siswa penyandang disabilitas berpartisipasi di tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Artinya lebih banyak penyandang disabilitas yang mengikuti jenjang pendidikan di tingkat dasar dan menengah namun tidak dapat melanjutkan ke tingkat Pendidikan Tinggi.
Covid-19 telah memperburuk keterlibatan siswa dalam pembelajaran karena adanya pembatasan pembelajaran di kelas. Kajian dampak Covid-19 terhadap pelajar menyimpulkan bahwa pandemi membuat pembelajaran siswa tertinggal beberapa tahun. Pelajar tidak hanya perlu mengejar ketertinggalan pendidikan akibat Covid-19, namun juga perlu adanya perbaikan minat dan pemahaman mereka tentang teori STEM di sekolah. Siswa juga memerlukan wawasan tentang bagaimana teori-teori tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Program LINK-STEM dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang aplikasi STEM dalam kehidupan sehari-hari, meningkatkan minat pelajar terutama dalam mata pelajaran membaca, matematika dan sains dan serta kesadaran akan peluang karir di bidang terkait STEM. Dengan memiliki wawasan ini, siswa diharapkan memiliki keterlibatan dan kompetensi yang lebih tinggi di aspek membaca, matematika dan sains.
Selain itu, LINK-STEM menawarkan program pembelajaran utamanya di bidang membaca, matematika dan sains yang ramah penyandang disabilitas. Dengan meningkatkan keterlibatan siswa penyandang disabilitas dalam proses pembelajaran, akan terbuka peluang studi lanjut maupun karir bagi siswa penyandang disabilitas. LINK-STEM juga berupaya mempromosikan program disability awarenes ke sekolah untuk memberikan dukungan bagi siswa penyandang disabilitas.