Program untuk Mahasiswa
LINK-STEM memberikan kesempatan kepada mahasiswa, baik mahasiswa penyandang disabilitas maupun bukan, menjadi mentor yang melakukan mentoring kepada siswa mengenai teori STEM di sekolah dengan penerapannya dalam penelitian dan kehidupan sehari-hari.
Mahasiswa yang menjadi mentor pada program LINK-STEM mendapatkan pembekalan untuk volunteer, pengalaman untuk membuat materi bahan ajar serta mengajar siswa penyandang disabilitas dan bukan penyandang disabilitas
Program Volunteer
- Pelatihan Disability Awareness dan Child Protection
Pada proses pelaksanaan kegiatan LINK-STEM, volunteer mendapatkan berbagai macam pembekalan materi diantaranya pelatihan komunikasi, presentasi, dan keterampilan pedagogi. Selain itu untuk memastikan keselamatan pelaksanaan program, diberikan juga pelatihan kesadaran disabilitas dan perlindungan anak. Pembekalan dan pelatihan ini dilakukan sebelum volunteer melaksanakan pembuatan bahan ajar agar bahan ajar yang dibuat bisa diakses semua kalangan. Pada pelatihan kesadaran disabilitas, volunteer diberi pembekalan mengenai inklusifitas dan pengenalan bahasa isyarat sederhana. Dengan adanya pelatihan ini memberikan wawasan baru bagi volunteer yang sebelumnya belum pernah berkomunikasi secara langsung dengan penyandang disabilitas.
- Pelatihan Komunikasi Sains
Dalam rangka peningkatan kemampuan volunteer sebagai pengajar, Tim LINK-STEM juga memberikan pelatihan komunikasi sains. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan volunteer dalam menyampaikan materi sehingga ketika pelaksanaan proses mentoring terjadi komunikasi dua arah dengan siswa sehingga dapat meningkatkan ketertarikan siswa dalam menyimak materi.
Program Volunteer
- Pelatihan Disability Awareness dan Child Protection
Pada proses pelaksanaan kegiatan LINK-STEM, volunteer mendapatkan berbagai macam pembekalan materi diantaranya pelatihan komunikasi, presentasi, dan keterampilan pedagogi. Selain itu untuk memastikan keselamatan pelaksanaan program, diberikan juga pelatihan kesadaran disabilitas dan perlindungan anak. Pembekalan dan pelatihan ini dilakukan sebelum volunteer melaksanakan pembuatan bahan ajar agar bahan ajar yang dibuat bisa diakses semua kalangan. Pada pelatihan kesadaran disabilitas, volunteer diberi pembekalan mengenai inklusifitas dan pengenalan bahasa isyarat sederhana. Dengan adanya pelatihan ini memberikan wawasan baru bagi volunteer yang sebelumnya belum pernah berkomunikasi secara langsung dengan penyandang disabilitas.
- Pelatihan Komunikasi Sains
Dalam rangka peningkatan kemampuan volunteer sebagai pengajar, Tim LINK-STEM juga memberikan pelatihan komunikasi sains. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan volunteer dalam menyampaikan materi sehingga ketika pelaksanaan proses mentoring terjadi komunikasi dua arah dengan siswa sehingga dapat meningkatkan ketertarikan siswa dalam menyimak materi.
- Pembuatan Bahan Ajar dan Video
Selain terlibat dalam proses mengajar, volunteer juga dilibatkan dalam pembuatan bahan ajar dan video pembelajaran. Sebelum melakukan pembuatan bahan ajar, volunteer sebelumnya sudah mendapatkan pelatihan mengenai wawasan dasar aksesbilitas bahan ajar agar nantinya bahan ajar yang dibuat dapat diakses semua kalangan. Terdapat 10 topik bahan ajar yang dibuat oleh volunteer yaitu 6 topik materi bahan ajar untuk SMANESI dan 4 topik untuk SLB. Bahan ajar yang dibuat oleh volunteer berupa Power Point, Games, dan Video Pembelajaran.
- Praktik Mengajar
Sebelum pelaksanaan mentoring, volunteer disabilitas dan non disabilitas berlatih bersama untuk melakukan Praktik Mengajar. Hal ini dilakukan agar proses mentoring yang dilakukan dapat terlaksana dengan efisien dan bersifat inklusif.